Fosil - Amirul Fakir
Puisi 'Sejadah Yang Berdarah' membentangkan suatu naratif fenomenologi mengenai gejala sosial dengan memberikan kesan perasaan dan minda yang cukup kuat. Manakala 'Mengenderai Sang Angin' pula, penyair mempamerkan teknik pemadatan semantik dan seni puitik yang utuh.
Kekuatan kepenyairan Amirul Fakir memenuhi tuntutan seni puitik daripada jenis yang menggunakan hubungan kilasan pada mesej yang didirikan (penyembunyian makna)--penyair matang dari sudut keindahan yang dijelmakan melalui strategi 'kesungguhan intelektual tak langsung'
--Arbak Othman (UPM), kajian Puisi : Oleh Kebaikan Tercalar, Rasa Turut Terselar, 2003 (Diskusi Karya SPMG)
Kandungan
- Pertanyaan
- Apologia
- Seorang Tuaku
- Akrab
- Segugus Munajat
- Ceritera Kasih ii
- Ceritera Kasih iii
- Siklus
- Lancung
- 99
- Hah! Segala Serigala
- Ceritera Seusai Sayembara
- Puisi Adalah ...
- Munajat vi
- Dendam
- Dalang
- Karcis Imam di Kota Galau
- Kutemui Janji
- Saat panen usia
- Saat sejarah ziarah
- Aku kini
- Sang Tiran
- Mengenderai sang angin
- Sumur Bahasa
- Pilihan
- Segenggam Tanya Buat Penunggu Ragu
- Serahkan Rimbun Pada Pohon
- Segalanya Sudah Diatur ...
- Sesaat, Kasturi-Mu
- Kartu lebaran seorang martir
- Bahasa kadal
- Si Burung hijau
- Titah Bahasa
- 'Sirr'
- Pada suatu malam, kubaca catatan merdeka
- Legasi Sang Perang
- Sejadah yang berdarahNegeriku yang aduhai ...!
- Kolaborasi Para Korupsi
- Cakar-Mu
Genre : Kumpulan Puisi
Mukasurat : 51 halaman
Cetakan Pertama : 2006
ISBN : 9834302214
1 Comments:
banyak perkataan yang saya tak faham.
al-maklum la baru 15 tahun.
tapi terbaik juga!
Post a Comment
<< Home